LAMPUNG - Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke 34 berlangsung di Lampung, pada Jumat pagi 24 Desember 2021 dilakukan penghitungan suara bakal calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama(PBNU) periode 2021-2026.
Dalam Muktamar NU ke 34 dalam Pemilihan Ketua Umum PBNU ada lima nama bakal calon yakni KH. Yahya Cholil Staquf, KH. Said Aqil Siradj, KH. As'ad Said Ali, KH. Marzuki Mustamar dan Ramadhan Buayo.
Dari hasil perhitungan suara bakal calon Ketum PBNU di Muktamar Nu ke 34 itu telah terpilih dua calon Ketum PBNU yakni KH Yahya Cholil Staquf dan KH Said Aqil Siradj.
KH Yahya Cholil Staquf mendapatkan suara paling banyak pada tahap penjaringan bakal calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Dikutip dari RRI.co.id, pria yang akrab disapa KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) itu meraih suara terbanyak yaitu 327 suara, sementara KH Said Aqil Siradj berada di posisi kedua dengan perolehan suara sebanyak 205 suara.
Kemudian nomor urut ketiga adalah KH. As'ad Said Ali sekitar 17 suara, KH. Marzuki Mustamar 2 suara dan Ramadhan Buayo 1 suara, satu suara abstein dan satu suara batal.
Dari total 558 muktamirin yang menggunakan hak suara pada pemilihan bakal calon Ketua Umum PBNU tersebut, hanya ada 552 suara yang masuk, sementara enam suara hilang.
Berdasarkan ketentuan AD/ART PBNU, dua orang kandidat yang meraih suara terbanyak yaitu KH Said Aqil Siradj dan Gus Yahya bisa melanjutkan ke proses berikutnya yaitu pemilihan calon Ketua Umum PBNU.
Pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) berlanjut ke putaran kedua.
Dua calon yang akan melanjutkan pada proses pemilihan ketua umum PBNU putaran kedua yakni Said Aqil Siradj sebagai petahana dan Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya.
Berdasarkan hasil perhitungan bakal calon, Gus Yahya mendapatkan 327 suara dan Said Aqil mendapatkan 203 suara.
Nama lain yang juga disebutkan dalam proses pemungutan suara dalam memilih calon ketua umum PBNU yakni As'ad Said Ali dan Murzaki Mustamar dengan masing-masing suara yang diperoleh sebanyak 17 dan 2 suara.
Baik Said Aqil dan Gus Yahya pun bersedia untuk mengikuti proses pemungutan suara putaran kedua.
"Dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi calon ketua umum Pengurus Besar NU," ujar Gus Yahya seperti dikutip dalam tayangan Pemilihan Ketua Umum PBNU di TVNU, Jumat.
Said Aqil juga menunjukkan kesediaannya untuk maju sebagai calon ketua umum PBNU pada proses pemilihan ketua umum PBNU berikutnya.
"Dengan ini dan dengan berdasarkan menghargai suara muktamirin, maka saya bersedia untuk maju menjadi calon ketua umum. Dalam pemilihan itu pasti ada yang menang dan kalah, dua hal yang wajar," ujar dia.
Setelah Gus Yahya dan Kiai Said menyatakan kesediannya, kemudian pimpinan sidang, Muhammad Nuh bersama kedua calon bermusyawarah dengan Rais Aam PBNU terpilih, KH Miftachul Akhyar.
"Sesuai dengan tatib, kami pimpinan sidang akan silaturrahim dengan Rais Aam terpilih untuk memberikan rekomendasi atau persetujuan tentang dua calon yang tadi alhamdulillah beliau berdua sudah menyampaikan kesediannya," jelas Nuh.
Setelah mendapatkan persetujuan dari Rais Aam, Gus Yahya dan Kiai Said kemudian bersaing lagi untuk memperebutkan suara muktamirin pada proses pemilihan tahap kedua. Proses pemilihan tahap kedua ini berlangsung sejak pukul 06.40 sampai 09.30 WIB. Setelah dilakukan penghitungan suara, akhirnya Gus Yahya resmi terpilih sebagai Ketua Umum PBNU untuk periode 2021-2026.